BAB I
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
PENELITIAN DESKRIPTIF
Penelitian
deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena
lainnya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan
dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada,
pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang
terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Penelitian
deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering
disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan
kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif,
penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji
hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki
validitas universal. Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan
penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau
hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan
keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
Penelitian
deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan
secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara
tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga
banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari
pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan
dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk
mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun
tingkah laku manusia.
Disamping
kedua alasan seperti tersebut di atas, penelitian deskriptif pada umumnya
menarik para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di
pahami tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang kompleks. Walaupun
sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam
bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara
faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan individual.
Penenelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penenelitian
naturalistic yang menggunakan kasus yang spesifik malalui deskriptif mendalam
atau dengan penelitian setting alami fenomenologis dan dilaporkan secara thick
description (deskripsi mendalam) atau
dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih
kompleks.
Dalam
penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak
menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut
peristiwa-peristiwa yang saat sekarang terjadi. Dengan penelitian deskriptifi,
peneliti memungkinkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan
dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi
antarvariabel. Penelitian deskriptif mempunyai keunikan seperti berikut :
a. Penelitian
deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh responden
yag sangat sediit, akibatnya biasa dalam membuat kesimpulan.
b. Penelitian
deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan data tidak
memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan para observer yang terlatih
dalam observasi, dan jika perlu membuat chek list lebih dahulu tentang objek
yang perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh data yang diinginkan secara
objektif dan reliable.
c. Penelitian
deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan
dirumuskan secara jelas, agar di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan
dalam menjaring data yang diperlukan.
2.
LANGKAH
DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN DESKRIPTIF
Penelitian
dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut :
a. Mengidentifikasi
adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.
b. Membatasi
dan merumuskan permasalahan secara jelas.
c. Menentukan
tujuan dan manfaat penelitian.
d. Melakukan
studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
e. Menentukan
kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.
f. Mendesain
metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan
populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen, mengumpulkan data, dan
menganalisis data.
g. Mengumpulkan,
mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika
yang relevan.
h. Membuat
laporan penelitian.
Selain itu,
penelitian deskriptif mempunyai karakteristik. Penelitian deskriptif mempunyai
karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan Furchan (2004) yaitu :
·
penelitian deskriptif cendrung
menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara
teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat.
·
tidak adanya perlakuan yang diberikan
atau dikendalikan.
·
tidak adanya uji hipotesis.
3. MACAM-MACAM
PENELITIAN DESKRIPTIF
a.
Penelitian
Laporan Dari (Self-Report research)
Dari kaitannya
dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif mempunyai beberapa
macam jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan menggunakan observasi.
Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut
yang juga berfungsi sebagai peneliti.
Dalam penelitian
self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi secara
langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam
situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi
yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam penelitian
self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk
memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti
catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama untuk
memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.
Yang perlu
diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah bahwa
dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti
harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal.
b.
Studi Perkembangan (Developmental
Study)
Studi
perkembangan atau developmental study banyak dilakukan oleh peneliti di bidang
pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran
penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara
individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut
peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur,
pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.
Studi
perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu
tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada
seorang respoden.
c.
Studi Kelanjutan (Follow-up study)
Studi kelanjutan
dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden setelah beberapa
periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan. Studi
kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi
eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di suatu lembaga
pendidikan. Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya
informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka
selesai program pendidikannya.
Dalam penelitian
studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome.
Out (keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang
diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan
data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu
perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah
mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.
d.
Studi Sosiometrik (Sociometric
study)
Yang dimaksud
dengan sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok
individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau penolakan
sesorang terhadap orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan.
Prinsip teori
studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-masing anggota
kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk
bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu
atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh
jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang
akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi.
Furchan
(2004:448-465) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu :
1. Studi
kasus
2. Survei.
3. Studi
perkembangan.
4. Studi
tindak lanjut, yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi
perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu.
5. Analisis
dokumenter. Studi ini sering juga disebut analisis yang juga dapat digunakan
untuk menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis.
6. Analisis
kecenderungan. Yakni, analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa
yang akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
7. Studi
korelasi. Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya
hubungan antar variabel yang diteliti.
Penelitian
deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut :
- Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden yang sedikit yang dapat menakibatkan biasanya kesimpulan;
- Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai;
- Memerlukan permasalahan yang di rumuskan ssecara jelas, agar pada waktu menjaring data di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan.
BAB
II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan
apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada
penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel
penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan
hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan
teori yang memiliki validitas universal. Di samping itu, penelitian deskriptif
juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan
penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang.
Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya.
B.
Saran
Dalam penelitian deskriptif, peneliti
tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan
terjadi, dan biasanya menyangkut peristiwa-peristiwa yang saat sekarang
terjadi. Dengan penelitian deskriptifi, peneliti memungkinkan untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan variabel atau asosiasi,
dan juga mencari hubungan komparasi antarvariabel