Berdasarkan jenis data dan cara
pengolahannya, secara umum, penelitian dapat dibedakan atas penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Berikut dipaparkan perbedaan penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Tulisan ini diringkas dari Bab I buku
Bogdan, Robert C. dan Biklen, Knopp S. 1998. Qualitative Research in
Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon,
Inc. Semoga bermanfaat.
Penelitian kualitatif digunakan sebagai
istilah payung strategi penelitian dengan karakteristik berikut.
- Data penelitian merupakan data lunak (soft data), yakni data yang kaya akan deskripsi orang, benda, tempat, dan percakapan atau tuturan.
- Masalah penelitian dirumuskan dalam wujud fokus penelitian yang menggambarkan kompleksitas masalah penelitian sesuai dengan konteksnya (bukan dalam wujud variabel, pertanyaan, atau hipotesis).
- Data dikumpulkan dari dan dalam latar alamiah, yakni latar nyata dan sebagaimana adanya.
Teknik penelitian yang populer digunakan dalam penelitian
kualitatif adalah:
- observasi partisipatif, yakni peneliti sebagai pengamat sekaligus sebagai partisipan penelitian; dan
- wawancara mendalam, yakni peneliti menggali informasi secara utuh, menyeluruh, dan mendalam untuk memperoleh pandangan, pemikiran, dan keyakinan subjek, responden, atau informan serta untuk memperoleh sistem yang berlaku dalam pranata suatu komunitas yang diteliti.
Nama lain penelitian kualitatif adalah (1)
penelitian lapangan atau field work (dalam bidang antropologi);
(2) penelitian naturalistik atau alamiah (dalam bidang pendidikan); dan
penelitian etnografi (dalam bidang antropologi).
Karakteristik penelitian kualitatif dapat
dikemukakan berikut ini.
- Penelitian kualitatif bersifat alamiah (naturalistic), yakni latar langsung sebagai sumber data dan peneliti sebagai instrumen kunci (key instrument).
- Data penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yakni data berupa kata-kata dan gambar yang diperoleh dari transkripsi wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, dokumen resmi, memo, dan dokumen-dokumen lainnya.
- Di samping hasil, penelitian kualitatif menekankan proses, yakni proses yang terjadi dan berlangsung pada sumber data (subjek/informan, objek, dan responden) beserta keseluruhan konteks yang melingkupinya, di samping data yang dihasilnyannya.
- Analisis data penelitian kualitatif cenderung secara induktif untuk memperoleh abstraksi dari keseluruhan data yang diperoleh.
- Penelitian kualitatif menggali makna kehidupan berdasarkan perspektif partisipan, yakni berdasarkan proses subjek mengkonstruk atau menyusun makna dan berdasarkan proses mendeskrispsikan makna yang disusn subjek.
Sebagai catatan tambahan, sumber data
penelitian kualitatif dapat dibedakan atas (1) subjek penelitian, yakni sumber
data, misalnya orang, yang aktif sebagai penghasil data (siswa, guru, pegawai
kantor pos, camat, buruh pabrik, misalnya); (2) objek penelitian, yakni sumber
data, misalnya benda, yang berisi data (candi, novel, kumpulan puisi, surat
pribadi, otobiografi, misalnya); dan (3) responden, yakni orang yang merespon
atau menjawab kuesioner atau angket yang diberikan peneliti saat mengumpulkan
data. Dalam bidang linguistik struktural, sumber data ini lazim disebut sebagai
informan, yakni penutur atau pemakai bahasa sebagai sumber korpus data bahasa.
Sepuluh pertanyaan umum tentang
penelitian kualitatif dipaparkan berikut ini.
1. Apakah temuan-temuan penelitian kualitatif dapat
digeneralisasikan?
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk
menggeneralisakan temuannya pada populasi karena penelitian kualitit tidak
bertitik tolak dari sampel. Dalam penelitian kualitatif digunakan terma
transferabilitas, yakni hasil penelitian kualitatif dapat ditransfer ke latar
lain atau subyek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan karakteristik.
2. Bagaimanakah dengan pendapat, prasangka, dan
sifat-sifat memihak (bias) lain dari peneliti dan pengaruhnya terhadap data?
Penelitian kualitatif meneliti secara
objektif pernyataan subjektif para subjeknya. Tujuan penelitian kualitatif
untuk memperoleh pengetahuan yang terungkap dari persepktif dalam para
pelakunya, bukan menilai subjek & latarnya dengan kriteria dari luar diri
pelaku. Peneliti dipandu dengan catatan lapangan dan refleksi objektif dan
subjektif peneliti saat mengumpulkan data.
3. Apakah hadirnya peneliti tidak akan mengubah
perilaku orang-orang yang ditelitinya?
Penelitian dilakukan secara alamiah, tidak
boleh ada intervensi atau perlakuan tertentu pada subjek dari peneliti.
4. Apakah dua orang peneliti yang sendiri-sendiri
mempelajari latar atau subjek yang sama akan menghasilkan temuan yang sama?
Reliabilitas penelitian kualitatif diukur
berdasarkan (a) keakuratan dan kekomprehensifan data (b) kecocokan rekaman data
dengan kenyataan yang diteliti.
5. Apakah perbedaan penelitian kualitatif
dibandingkan dengan apa yang dikerjakan oleh guru, wartawan, atau seniman?
Penelitian kualitatif bertujuan meneliti
tentang sesuatu, menggunakan prosedur ilmiah;, dan menghasilkan temuan
penelitian. Pada umumnya, tugas pokok guru adalah mendidik, mengajar, dan
mentransfer pengetahuan dan tugas pokok wartawan adalah melaporkan perisitwa
sebagaimana adanya.
6. Dapatkah pendekatan penelitian kuantitatif dan
kualitatif digunakan secara berbarengan?
Bisa, sesuai dengan fungsi, porsi, proporsi
masing-masing, misalnya, masalah pertama dengan jenis data data lunak (soft
data) digunakan pendekatan kualitatif; sedangkan masalah kedua dengan jenis
data keras (hard data) digunakan penelitian kuantitatif.
7. Benar-benar ilmiahkah penelitian kualitatif itu?
Penelitian kualitatif disebut ilmiah
berdasarkan kriteria bahwa penelitian kualitatif merupakan penyelidikan empiris
yang ketat dan sistematis berlandaskan data (bukan didasarkan kriteria
peneltian ilmiah adalah penelitian dengan pola kerjad eduktif dan menguji
hipotesis).
8. Apakah tujuan penelitian kualitatif?
Tujuan penelitian kualitatif adalah
menghasilkan atau mengkonstruk teori dasar; merumuskan konsep; menggambarkan
perilaku.
9. Manakah yang lebih baik, penelitian kualitatif
atau kuantitatif?
Semuanya baik. Yang penting adalah ketepatan
terapannya sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif atau kuantitatif.
10. Apakah perbedaan penelitian kualitatif dan
kuantitatif?
CIRI-CIRI
PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
|
|
KUALITATIF
|
KUANTITATIF
|
Frase yang
berkaitan dengan pendekatan
|
|
Etnografis
|
eksperimen
|
Dokumentasi
|
data keras
|
penelitian lapangan
|
perpektif luar
|
data lunak
|
empiris
|
interaksi simbolis
|
positivis
|
perspektif dalam
|
fakta sosial
|
Naturalistic
|
statistik
|
Etnometodologis
|
metode ilmiah
|
Deskriptif
|
|
pengamatan pelibatan
|
|
Fenomenologis
|
|
aliran Chicago
|
|
riwayat hidup
|
|
studi kasus
|
|
Ekologis
|
|
Naratif
|
|
Interpretative
|
|
Konsep penting
yang berkaitan dengan pendekatan
|
|
makna
|
Variable
|
pemahaman akal sehat
|
Opersional
|
penggolongan
|
Reliabilitas
|
definisi situasi
|
Hipotessis
|
kehidupan sehari-hari
|
Validitas
|
tatanan negosiasi
|
signifan secara statistic
|
proses
|
Replikasi
|
pemahaman
|
Prediksi
|
tujuan praktis
|
|
konstruksi social
|
|
teori dasar
|
|
Nama yang
berkaitan dengan pendekatann
|
|
Max Weber
|
Emile Durkheim
|
Charles Horton Cooley
|
Fred Kerlinger
|
Harold Garfinkel
|
Edward Thorndike
|
Margaret Mead
|
Robert Bales
|
W.I Thomas
|
Donald Chambell
|
Everelt Hughes
|
|
Ervng Golfman
|
|
Herbert Blumer
|
|
Afiliasi Teoritis
|
|
interaksi simbolis
|
fungsionalisme structural
|
etnometodologi
|
realisme, positivism
|
fenomenologi
|
Behaviorisme
|
kebudayaan
|
empirisme logis
|
idealisme
|
teori system
|
Afiliasi akademis
|
|
sosiologi
|
Psikologis
|
sejarah
|
ilmu ekonomi
|
antropologi
|
Sosiologi
|
ilmu politik
|
|
Tujuan
|
|
mengembangkan konsep
|
menguji teori
|
memerikan realitas ganda
|
menstabilkan fakta
|
teori dasar (grounded theory)
|
deskripsi statistic
|
mengembangkan pemahaman
|
menunjukkan hubungan antar variable
|
Memprediksi
|
|
Rancangan
|
|
berkembang, lentur, umum
|
terstruktur, ditentukan di awal, formal,
khusus
|
rancangan sebagai panduan proses penelitian
|
rencana kerja operasional
|
Usulan penelitian
|
|
singkat
|
panjang lebar
|
spekulatif
|
fokus rinci dan khusus
|
menunjukkan bidang yang relevan diteliti
|
prosedur rinci dan khusus
|
sering ditulis setelah ada data terkumpul
|
melalui tinjauan pustaka yang substantive
|
kajian pustaka yang substantif singkat
|
ditulis sebelum ada datanya
|
ancangan disebut secara umum
|
hipotesa dinyatakan
|
Data
|
|
deskriptif
|
Kuantitatif
|
dokumen pribadi
|
kode kuantitatif
|
catatan lapangan
|
bilangan, ukuran
|
foto
|
variabel operasional
|
kata-kata pelaku sendiri
|
Statistic
|
dokumen resmi dan artefak
|
|
Sampel
|
|
kecil
|
Besar
|
tidak mewakili
|
Berstratifikasi
|
sampel teoritis
|
kelompok control
|
sampel bola salju
|
tepat, cermat
|
bertujuan
|
dipilih acak
|
kendali kontrol untuk variabel luar
|
|
Taktik atau
Metode
|
|
observasi
|
Eksperimen
|
observasi partisipasi
|
observasi terstruktur
|
tinjauan atas berbagai dokumen
|
eksperimen semu
|
wawancara terbuka/berkembang
|
wawancara terstruktur
|
penjelasan sumber pertama
|
Survey
|
Hubungan dengan
subyek
|
|
empati
|
ada pembatasan
|
menekankan kepercayaan
|
jangka pendek
|
kesetaraan
|
ada jarak
|
subyek sebagai sahabat
|
subyek-peneliti
|
hubungan dekat
|
Musiman
|
Instrumen dan
alat
|
|
tape recorder
|
inventori, kuesioner
|
alat penyalin tulisan
|
Computer
|
komputer
|
indeks, skala, skor tes
|
Analisa data
|
|
berkelanjutan
|
Deduktif
|
model, tema, konsep
|
dikerjakan selesai pengumpulan data
|
induktif
|
Statistic
|
induksi analitis
|
|
metode komparatif
|
|
Masalah dalam
penggunaan pendekatan
|
|
prosedur tidak baku
|
mengendalikan variabel-variabel lain
|
memakan waktu
|
mengontorol variabel lain
|
sulit mereduksi data
|
Reifikasi
|
reliabilitas
|
Obtrusiveness
|
prosedur tidak baku
|
Validitas
|
sulit meneliti populasi besar
|
PENGERTIAN PENELITIAN ILMIAH DAN DAN NON
ILMIAH
Beberapa pengertian Penelitian :
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau
suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari
fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.
Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan
jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Beberapa pakar lain memberikan definisi
penelitian sebagai berikut :
1. David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis
mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta.
2. J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu
bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau
prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
3. Sutrisno Hadi
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat
diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan.
4. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami
sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul
sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga
diperoleh pemecahannya.
5. The New Horison Ladder Dictionary
Pengertian research ialah a careful study to
discover correct information, yang artinya, suatu penyelidikan yang dilakukan
secara hati-hati untuk memperoleh informasi yang benar.
Secara etimologi, penelitian berasal dari
bahasa Inggris “research� (re berarti kembali, dan search berarti
mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali.
Menurut kamus Webster’s New Internasional,
penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta
dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan
sesuatu. Hillway dalam bukunya Introduction to research mengemuka-kan bahwa
penelitian adalah suatu metode belajar yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. (Hillway, 1965)
Tuckman mendefinisikan penelitian (research)
: “ a systematic attempt to provide answer to question �
yaitu penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban
ilmiah terhadap suatu masalah. Sistematis artinya mengikuti prosedur atau
langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan,
generaliasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun
konkret yang dirumuskan melalui alat- primernya, yaitu empiris dan analisis.
Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.
Kadang-kadang orang menyamakan pengertian
penelitian dengan metode ilmiah. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat
diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode
ilmiah. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha
mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip-prinsip,
teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam
pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi
berpikir deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu masalah.
Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah
masalah, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkan penelaahan
situasi yang meragukan (a perplexing situation). Masalah adalah titik sentral
dari keseluruhan penelitian.
Pengertian lain dari Penelitian :
Salah satu hal yang penting dalam dunia ilmu
adalah penelitian (research). Research berasal dari kata re yang berarti
kembali dan search yang berarti mencari, sehingga research atau penelitian
dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengembangkan dan mengkaji
kebenaran suatu pengetahuan.
Research, menurut The Advanced Learner’s
Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang
seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969)
riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan
mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi)
oleh peneliti lain.
Selain itu penelitian juga dapat
didefinisikan sebagai :
a. Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat
dan menganalisa sesuatu masalah.
b. Suatu penyelidikan secara sistematis, atau
dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada
kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor
pokok atau akan menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode
baru.
c. Penyelidikan dari suatu bidang ilmu
pengetahuan yang dijalankan utnuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip
dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
d. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana dilakukan dengan menggunakan
metode-metode ilmiah.
e. Pemikiran yang sistematis mengenai
berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran
fakta-fakta.
Dari kelima definisi di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Merupakan usaha untuk memperoleh
fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/
menguji kebenaran).
2. Dengan cara/kegiatan mengumpulkan,
mencatat dan menganalisa data (informasi/keterangan)
Dikerjakan dengan sabar, hati-hati,
sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah
Penelitian dan Metode Ilmiah
Penelitian dapat digolongkan dalam dua,
sesuai dengan ukuran kwalitasnya yaitu penelitian ilmiah dan penelitian tidak
ilmiah atau yang dilakukan oleh orang awam. Penelitian tidak ilmiah mempunyai
ciri-ciri dilakukan tidak sistematik, data yang dikumpulkan dan cara-cara
pengumpulan data bersifat subyektif yang sarat dengan muatan-muatan emosi dan
perasaan dari si peneliti. Karena itu penelitian tidak ilmiah adalah penelitian
yang coraknya subyektif. Sedangkan penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang
sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai
suatu pengertian mengenai prinsip-prinsipnya yang mendasar dan berlaku umum
(teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan, berpedoman pada
berbagai informasi (yang terwujud sebagai teori-teori) yang telah dihasilkan
dalam penelitian-penelitian terdahulu, dan tujuannya adalah untuk menambah atau
menyempurnakan teori yang telah ada mengenai masalah yang menjadi sasaran
kajian.
Berbeda dengan penelitian tidak ilmiah,
penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah. Metode
ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah.
Dalam sains dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, eksperimen, generalisasi,
dan verifikasi. Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, yang terbanyak
dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan; eksperimen,
generalisasi, dan verifikasi juga dilakukan dalam kegiatan-kegiatan penelitian
oleh para ahli dalam bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan budaya
untuk memperoleh hasil-hasil penelitian tertentu sesuai dengan tujuan
penelitiannya. Metode ilmiah berlandaskan pada pemikiran bahwa pengetahuan itu
terwujud melalui apa yang dialami oleh pancaindera, khususnya melalui
pengamatan dan pendengaran. Sehingga jika suatu pernyataan mengenai
gejala-gejala itu harus diterima sebagai kebenaran, maka gejala-gejala itu
harus dapat di verifikasi secara empirik. Jadi, setiap hukum atau rumus atau
teori ilmiah haruslah dibuat berdasarkan atas adanya bukti-bukti empirik.
Perbedaan Berdasarkan Keilmiahan :
1. Penelitian Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah
(Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang
sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria
dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas
tentang masalah yang diteliti:
2. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana
kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di
tempat/waktu lain;
2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan
metode atau kaidah-kaidah ilmiah)
• Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu)
garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi
(Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara,
Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama
Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.
• Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan)
: variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang
menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu,
sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan /
menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah
penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian
dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.
2. Syarat-syarat apa/ kriteria apa yang harus
dipenuhi agar suatu penelitian dikatakan sebagai Penelitian Ilmiah?
Sifat atau ciri dari penelitian:
(1) pasif, hanya ingin memperoleh gambaran
tentang suatu keadaan atau persoalan,
(2) aktif, ingin memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesa.
Posisi penelitian sendiri pada umumnya adalah
menghubungkan:
(1) Keinginan manusia, (2) permasalahan yang
timbul, (3) ilmu pengetahuan, dan (4) metode ilmiah.
Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:
1. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
2. Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan
disain metodologi yang baik;
3. Testibility, prosedur pengujian hipotesis
jelas
4. Replicability, Pengujian dapat diulang
untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
5. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data
aktual : tidak subjektif dan emosional;
6. Generalizability, Semakin luas ruang
lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
7. Precision, Mendekati realitas dan
confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
8. Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan
masalah dan metode penelitiannya.
Penelitian yang dilakukan dengan metode
ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa
karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima
karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1. Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan
dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang
mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat
diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus
berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika.
Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir
untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau
prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat
khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik
artinya suatu penelitian biasanya didasarkan
pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra)
yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai
hasil penelitian.
Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan
dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain)
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai
dengan waktu
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara
kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
4. Obyektif,
artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek
subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
5. Replikatif,
artinya suatu penelitian yang pernah
dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil
yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar
bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah
penting bagi seorang peneliti.
3. Apa perbedaan antara riset murni/ bioriset
dengan riset terapan/ apply riset?
Pengertian Riset
• Pada dasarnya riset adalah setiap proses
yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Menurut Clifford Woody riset adalah suatu
pencarian yang dilaksankan dengan teliti untuk memperoleh kenyataan-kenyataan
atau fakta atau hukum-hukum baru. Di dalamnya terdapat usaha dan perencanaan
yang sungguh-sungguh yang relatif makan waktu yang cukup lama.
• Sedangkan Whiteney (1950) mengatakan, bahwa
di dalam riset terkandung suatu attidute yang gandrung dan cinta akan adanya
perubahan-perubahan.
• Selanjutnya lebih tegas dikemukakan oleh
Berkner (1985), bahwa riset adalah usaha secara ilmiah untuk mendapatkan dan
memperluas ilmu yang telah dimiliki.
• Folson, dalam ahun yang sama, mengemukakan,
bahwa riset adalah kegiatan ilmiah untuk menemukan sesuatu yang baru sama
sekali.
• Trullinger (1951) mengemukakan bahwa riset
adalah kegiatan ilmiah untuk mendapatkan atau menembus batas-batas ilmu yang
telah ada.
• True (1907) mengatakan bahwa riset itu
adalah usaha-usaha ilmiah untuk mencari jawaban-jawaban masalah tertentu.
• F. Rumawas (1973-1974) mengatakan bahwa
penelitian itu adalah suatu usaha manusia untuk mengisi kekosongan illmu
pengetahuan,
• National Science Foundation (1956)
memberikan pengertian bahwa riset itu adalah usaha pencarian secara sistematik
dan mendalam untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan lebih
sempurna tentang subyek yang sedang dipelajari. Uraian yang lebih jelas kiranya
dapat diperoleh dari uraian
• Sutrisno Hadi (1978) sebagai berikut: riset
berarti usaha menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan secara
ilmiah.
Maksud dan Tujuan Riset
• Untuk memperoleh data yang akurat,
konsisten dan dapat dipercaya, yang penting bagi bahan perencanaan pembangunan
negara dan bangsa.
• Mencari jalan pemecahan masalah atau
masalah-masalah yang sedang dan yang akan dihadapi, seperti misalnya bagi
indonesia masalah eksplosi penduduk (umpama transmigrasi), peningkatan
penghasilan per kapita dan lain-lainnya.
• Untuk meningkatkan kohesi nasional.
Penyelenggaraan pertemuan atau rapat kerja ilmiah antara ahli-ahli di
indonesia, dapat menumbuhkan serta mengembangkan dan membina kohesi nasional.
Di dalamnya akan tumbuh satu bangsa, satu bahasa dan satu negara.
• Meningkatkan dan membina kerukunan
bangsa-bangsa dunia.
• Mencari dan menemukan ilmu pengetahuan baru
atau meluaskan horison ilmu yang telah dimiliki sekarang.
Jenis-Jenis Riset
Berdasarkan beberapa pertimbangan para ahli,
riset digolongkan atas beberapa jenis seperti:
1. riset dasar (basic research),
2. riset terapan (applied research),
3. riset perkembangan (development research)
dan
4. riset adaptasi (adapted reseearch)
1. Riset Dasar
- Jenis riset ini adalah merupakan suatu
penelitian yang penemuannya tidak atau belum dikaitkan dengan latar belakang
kegiatannya secara praktis.
- Riset ini bertujuan mencari dan menemukaan
hukum-hukum baru yang bersifat umum dan mengusahakna untuk memperluas dan
memperjelas pengertian tentang fenomena yang sedang diteliti. (Rome, 1961).
- Misalnya ilmu tentang atom-atom dan listrik
dahulunya merupakan hasil riset dasar. Namun sekarang ilmu itu telah merupakan
mukzizat bagi semua manusia di atas bumi.
2. Riset Pengembangan
- Riset ini bertugas mencek kembali hasil
penelitian terapan yang telah diperoleh di suatu daerah atau negara, apakah
cocok ataukah tidakAtau apakah harus diadakan variasi guna menyesuaikan dengan
kondisi yang baru.
- Bentuk riset ini biasanya merupakan pilot
proyek. Bahan penelitian dibuat kecil saja, hingga benar-benar kondisi-kondisi
intern dan ekstern dapat dikuasai, atau diselidiki pengaruhnya.
- Suatu contoh, misalnya ialah percobaan
adaptasi jenis-jenis padi PB yang telah diketemukan di Los Banhyos, Philipina,
di beberapa daerah di Indonesia. Mula-mulanya dicobakan di daerah Bogor,
kemudian barulah disebarkan kedaerah-daerah.
3. Riset Adaptasi
- Riset adaptasi tampaknya hampir sama dengan
riset pengembangan. Tetapi riset adaptasi melulu diadakan utnuk mengadakan
penyelesaian baru pada tempat baru bagi setiap hasil yang telah ketemukan di
daerah lainnya.
- Misalnya percobaan-percobaan varietas
unggul seperti PB, Pelita I/1 dan Pelita I/2, PB26 dan terakhir PB26 dibeberapa
daerah di Indonesia. Biasanya ilmu-ilmu pertanian sosial ekonomilah yang perlu
diperiksa penterapannya di daerah baru, apakah sesuai apakah tidak?
- Di dalam bidang industri, terdapat riset
terapan dan pengembangan (applied research and development), riset dasar
terarah (directed basic research) dan riset dasar tak-terarah (undirected basic
research).
- Riset terapan dan pengembangan secara
langsung dilakukan untuk memajukan perusahaan atau industri yang besangkutan. Misalnya
riset untuk menemukan jenis mesin yang paling mutakhir, kuat dan hemat, dan
sebagainya, penelitian untuk memperoleh mesin pencetak yang bersifat ganda, dan
sebagainya.
- Penelitian dasar terarah dimaksudkan untuk
meneliti hukum-hukum dasar, yang kemudian hari dapat dipakai untuk memajukan
perusahaannya.
- Riset dasar tak-terarah dimaksudkan untuk
meneliti masalah yang skupnya luas dan tanpa diarahkan untuk memcahkaan suatu
masalah yang dihadapi oleh perusahaan atau industri. Perusahaan dan industri
tidak mengharapkan keuntungan dengan cepat, yang dikemudian hari mungkin hasil
riset ini digunakannya di dalam memajukan industrinya.
Perbedaan antara Riset Dasar dengan Riset
Terapan
1. Basic Research (Penelitian Dasar),
Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;
2. Applied Reseach (Penelitian Terapan),
Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat
melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
4. Apa perbedaan Penelitian Kualitatif dengan
Penelitian Kuantitatif ?
Pengertian Penelitian Kualitatif
Menurut Strauss dan Corbin (1997: 11-13),
yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi
(pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk
penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi
organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan menggunakan
pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat
digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena
yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.
Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan
bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yng
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku
orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasil kan
uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat
diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu
dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,
komprehensif, dan holistik. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perpektif
partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat
setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus
penelitian. Berdasarkan analisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan berupa
pemahaman umum yang sifatnya abstrak tentang kenyataan-kenyataan (Hadjar, 1996
dalam Basrowi dan Sukidin, 2002: 2)
Konsep dan Ragam Penelitian Kualitatif
Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk
dan Miler (1986: 9) pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang
dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan
pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam
pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk
itu pengamat pengamat mulai mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga dan
seterusnya. Berdasarkan pertimbangan dangkal demikian, kemudian peneliti
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mencakup setiap penelitian yang
didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata dan perhitungan statistik
lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada
perhitungan atau angka atau kuantitas.
Di pihak lain kualitas menunjuk pada segi
alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum atau jumlah tersebut. Atas dasar
pertimbangan itulah maka kemudian penelitian kualitatif tampaknya diartikan
sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Pemahaman yang demikian
tidak selamanya benar, karena dalam perkembangannya ada juga penelitian
kualitatif yang memerlukan bantuan angka-angka seperti untuk mendeskripsikan
suatu fenomena maupun gejala yang diteliti.
Dalam perkembangan lebih lanjut ada sejumlah
nama yang digunakan para ahli tentang metodologi penelitian kualitatif (Noeng
Muhadjir. 2000: 17) seperti : interpretif grounded research, ethnometodologi,
paradigma naturalistik, interaksi simbolik, semiotik, heuristik, hermeneutik,
atau holistik, yang kesemuanya itu tercakup dalam klasifikasi metodologi
penelitian postpositivisme phenomenologik interpretif.
Berdasarkan beragam istilah maupun makna
kualitatif, dalam dunia penelitian istilah penelitian kualitatif
setidak-tidaknya memiliki dua makna, yakni makna dari aspek filosofi penelitian
dan makna dari aspek desain penelitian.
Pengertian penelitian kualitatif lainnya:
“Qualitative research is a loosely defined
category of research designs or models, all of which elicit verbal, visual,
tactile, olfactory, and gustatory data in the form of descriptive narratives
like field notes, recordings, or other transcriptions from audio- and
videotapes and other written records and pictures or films.” –Judith Preissle
Penelitian kualitatif juga disebut dengan:
interpretive research, naturalistic research, phenomenological research
(meskipun ini disebut sebagai jenis dari penelitian kualitaif yang dipakai
penelitian deskriptif).
Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan
Kuantitatif
Penelitian untuk membuktikan atau menemukan
sebuah kebenaran dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu kantitatif maupun
kualitatif. Kebenaran yang di peroleh dari dua pendekatan tersebut memiliki
ukuran dan sifat yang berbeda.
Pendekatan kuantitatif lebih menitik beratkan
pada frekwensi tinggi sedangkan pada pendekatan kualitatif lebih menekankan
pada esensi dari fenomena yang diteliti. Kebenaran dari hasil analisis
penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat digeneralisasi sedangkan hasil
analisis penelitian kualitatif lebih bersifat ideographik, tidak dapat
digeneralisasi.
Hasil analisis penelitian kualitatif
naturalistik lebih bersifat membangun, mengembangkan maupun menemukan
terori-teori sosial sedangkan hasil analisis kuantitatif cenderung membuktikan
maupun memperkuat teori-teori yang sudah ada.
Perbedaan klasik antara kualitatif dan
kuantitatif
Qualitative Research Quantitative Research
• phenomenological
• inductive
• holistic
• subjective/insider centered
• process oriented
• anthropological worldview
• relative lack of control
• goal: understand actor’s view
• dynamic reality assumed; “slice of life”
• discovery oriented
• explanatory • positivistic
• hypothetico/deductive
• particularistic
• objective/outsider centered
• outcome oriented
• natural science worldview
• attempt to control variables
• goal: find facts & causes
• static reality assumed; relative constancy
in life
• verification oriented
• confirmatory
Diadaptasi dari Cook and Reichardt (1979)
Tetapi kesimpulan di sini masih terdapat
dikotomi karena tidak menerangkan karakter khusus dari masing-masing jenis
penelitian.
Metode Kuantitatif menggunakan angka-angka
dan data staistik, seperti: experiments, correlational studies using surveys
& standardized observational protocols, simulations, supportive materials
for case study.
Yang biasanya ditandai dengan: 1. Observe
events, 2. Tabulate, 3. Summarize data, 4. Analyze, 5. Draw conclusions
Sedangkan kualitatif menggunakan deskripsi
dan kategori dalam wujud kata-kata, seperti: open-ended interviews,
naturalistic observation (common in anthropology), document analysis, case
studies/life histories, descriptive dan self-reflective supplements to
experiments serta correlational studies.
Dengan ciri-ciri umum:
1. Observe events (ask questions with
open-ended answers)
2. Record/log what is said and/or done
3. Interpret (personal reactions, hypotheses,
monitor methods)
4. Return to observe
5. Formal theorizing (speculations and
hypotheses)
6. Draw conclusions
Tiga proses yang dipakai
1. Detail tapi open-ended interviews
2. Observasi langsung
3. Menulis dokumen (dengan kata bukan angka)
Ditinjau dari sisi kemudahan
• kuantitatif, cukup dengan menggunakan
software statistik tertentu lewat media komputer (meski harus tetap mengetahui
proses statistik).
• Kualitatif, menganalisis konsep-konsep
(bukan hanya satu prosedur)
• Kualitatif menggunakan banyak buku sebagai
sumber analisa.
• Kuantitatif, cukup dengan mempelajari 2-3
artikel.
Sumber:
http://qualitativeresearch.ratcliffs.net
Penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang bersifat ilmiah dan juga sistematis sebagaimana penelitian kuantitatif
sekalipun dalam pemilihan sample tidak seketat dan serumit penelitian
kuantitatif.
Dalam memilih sample penelitian kualitatif
menggunakan teknik non probabilitas, yaitu suatu teknik pengambilan sample yang
tidak didasarkan pada rumusan statistik tetapi lebih pada pertimbangan
subyektif peneliti dengan didasarkan pada jangkauan dan kedalaman masalah yang
ditelitinya.
Lebih lanjut pada penelitian kualitatif tidak
ditujukan untuk menarik kesimpulan suatu populasi melainkan untuk mempelajari
karakteristik yang diteliti, baik itu orang ataupun kelompok sehingga
keberlakukan hasil penelitian tersebut hanya untuk orang atau kelompok yang
sedang diteliti tersebut.
Perbedaan Antara Penelitian Pendekatan
Kuantitatif dan Kualitatif
Kebutuhan pemahaman yang benar dalam
menggunakan pendekatan, metode ataupun teknik untuk melakukan penelitian
merupakan hal yang penting agar dapat dicapai hasil yang akurat dan sesuai
dengan tujuan penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. PErbedaan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif yaitu:
1. Konsep yang berhubungan dengan pendekatan
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna,
penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih
banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan
dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah
tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan
penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya
variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing.
Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam
menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan
kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan
model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya
hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan
berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan
digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan
penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
2. Dasar Teori
Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif,
maka dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi simbolik dari suatu
gejala dengan gejala lain yang ditafsir berdasarkan pada budaya yang
bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang
sedang diteliti. Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari
penelitian-penelitian antropologi , etnologi, serta aliran fenomenologi dan
aliran idealisme. Karena teori-teori ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu
social lainnya mengadopsi sebagai sarana penelitiannya.
Lain halnya dengan pendekatan kuantitatif,
pendekatan ini berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural,
realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang intinya menekankan pada
hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.
3. Tujuan
Tujuan utama penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif ialah mengembangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada
akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”.
Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan
untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variable,
memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.
4. Desain
Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif
desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah / berkembang sesuai dengan situasi di
lapangan. Kesimpulannya, desain hanya digunakan sebagai asumsi untuk melakukan
penelitan, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel dan terbuka.
Lain halnya dengan desain penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif, desainnya harus terstruktur, baku, formal
dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan
detil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan
sebenarnya. Oleh karena itu, jika desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan. Contoh
desain kuantitatif: ex post facto dan desain experimental yang mencakup
diantaranya one short case study, one group pretest, posttest design, Solomon
four group design dll.nya.
5. Data
Pada pendekatan kualitatif, data bersifat
deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan
ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan
catatan-catatan lapangan pada jsaat penelitian dilakukan.
Sebaliknya penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif / angka-angka statistik
ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk
variable-variajbel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu,
misalnya skala nominal, ordinal, interval dan ratio.
6. Sampel
Sampel kecil merupakan ciri pendekatan
kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sample
didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena itu, ketepatan dalam
memilih sample merupakan salah satu kunci keberhasilan utama untuk menghasilkan
penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sample teoritis dan tidak
representatif
Sedang pada pendekatan kuantitatif, jumlah
sample besar, karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin sample besar
akan semakin merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan
kuantitatif membutuhkan sample yang besar, maka stratafikasi sample diperlukan
. Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam melakukan penelitian, bila
perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sample yang sedang diteliti.
Ciri lain ialah penentuan jenis variable yang akan diteliti, contoh, penentuan
variable yang mana yang ditentukan sebagai variable bebas, variable tergantung,
varaibel moderat, variable antara, dan varaibel kontrol. Hal ini dilakukan agar
peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap variable pengganggu.
7. Teknik
Jika peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif, maka yang bersangkutan kan menggunakan teknik observasi terlibat
langsung atau riset partisipatori, seperti yang dilakukan oleh para peneliti
bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat langsung atau
berbaur dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan review
terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Interview yang
digunakan ialah interview terbuka, terstruktur atau tidak terstruktur dan
tertutup terstruktur atau tidak terstruktur.
Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka
teknik yang dipakai akan berbentuk observasi terstruktur, survei dengan
menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam mencari data,
biasanya peneliti menggunakan kuesioner tertulis atau dibacakan. Teknik mengacu
pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan apakah itu data primer
atau sekunder.
8. Hubungan dengan yang diteliti
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang
dibangun didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya, peneliti
melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sample itu manusia,
maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan obyek
penelitian.
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan ini seperti
hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat
objektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya berjangka waktu pendek.
9. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian kualitatif
bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan
pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru, contoh
dari model analisa kualitatif ialah analisa domain, analisa taksonomi, analisa
komponensial, analisa tema kultural, dan analisa komparasi konstan (grounded
theory research).
Analisa dalam penelitian kuantitatif bersifat
deduktif, uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai
pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik, seperti
korelasi, uji t, analisa varian dan covarian, analisa faktor, regresi linear
dll.nya.
Kesimpulan
Kedua pendekatan tersebut masing-masing
mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pendekatan kualitatif banyak memakan waktu,
reliabiltasnya dipertanyakan, prosedurnya tidak baku, desainnya tidak
terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang berskala besar dan
pada akhirnya hasil penelitian dapat terkontaminasi dengan subyektifitas
peneliti.
Pendekatan kuantitaif memunculkan kesulitan
dalam mengontrol variable-variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap proses
penelitian baik secara langsung ataupun tidak langsung. Untuk menciptakan
validitas yang tinggi juga diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sample,
pengambilan data dan penentuan alat analisanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar